Rabu, 23 Maret 2016

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU I

LAPORAN PRAKTEK
“ kerja  Kayu I
 
NAMA 
:
ARIFUDIN HASAN
NIM
:
1523714598
JURUSAN
:
TEKNIK SIPIL
PRODI/KELAS
:
PJJ  ( B )
SEMESTER
:
I (SATU)


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2015


 
BAB I
PENDAHULUAN
 A.    Pendahuluan
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ). Selama praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing – masing alat ), cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan manual, juga akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan  arah melintang serat kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam – macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar – dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester berikutnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.       Prinsip kerja kayu yang baik

  Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:
Ø  Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau dimana kita sedang bekerja.
Ø  Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan
Ø  Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk setiap permukaan
Ø  Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut
Ø  Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang lainnya

B.       Keselamatan kerja secara umum
  Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara umum untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :

Ø  Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja
Ø  Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan
Ø  Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar
Ø  Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang  dipakai dalam keadaan tumpul
Ø  Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan
Ø  Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam
Ø  Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam
Ø  Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing
Ø  Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan
Ø  Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu

2.3   Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum
  Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

A.    Alat Pembersih
1.      Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
a.       Ketam kayu
Ø  Ketam pelicin kayu .Alat ini berfungsi utuk memperlicin / memperhalus permukaan kayu
Ø  Ketam Perata . Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini berungsi   untuk meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
Ø  Ketam Penghalus .Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus tidak menimbulkan goresan-goresan pada kayu keras dan bermata.
Ø  Ketam penghalus primus .Alat ini berfungsi untuk mengetam halus dan tebal tetapi dapat diatur dengan mudah.
Ø  Ketam pembentuk – halus . Alat ini berfungsi untuk mengetam dengan banyak tatal dan hasil yang baik atau lebih halus.
Ø  Ketam Bangku Panjang .Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu yang panjang dan ketam bangku panjang digunakan untuk mengurangi permukaan kayu agar rata sempurna bentuknya.
Ø  Ketam Penghalus Sponing .Alat ini berfungsi untuk membuat atau mengetam sponing dengan lebih halus hasilnya.
Ø  Ketam Sponing Miring .Alat ini berfungsi khusus untuk membuat spoing yang bentuknya miring atau untuk membuat sambungan pe ekor burung.
Ø  Ketam Dasar .Alat ini berfungsi untuk mengetam atau menyempurnakan alur lurus/ekor burung panjang dan untuk mendalamkan / membersihkan alur.

b.      Ketam Besi/Baja
Ø  Ketam Jack (Jack Plane) . Ketam ini digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan yang ditinggalkan pada permuka-an kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang diinginkan bagi kayu, untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk segala macam pengerutan lainnya.
Ø  Ketam Pelicin . Ketam pelicin digunakan untuk menghilangkan setiap ketidak rataan dengan jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan .
Ø  Block Plane . Ketam plane digunakan untuk benda benda berukuran kecil dan halus yang memerlukan pengerjaan sangat teliti .
Ø  Ketam Berhidung Cembung
Ø  Ketam Trying (Trying Plane) . Trying plane digunakan bila kayu-kayu yang akan diketam berukuran besar dan kecermatan dan untuk menjamin kecematan .
Ø  Ketam sponning .Ketam ini digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi kayu .

A.    alat pemotong
Ø  Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
Ø  .   Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
Ø  Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.
Ø  Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan diameter yang besar.
Ø  Gergaji Punggung yang dapat dibalikdipergunakan untuk memotong kayu dengan halus yang lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
Ø  Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun persegi.
Ø  Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring )dipergunakan untuk memotong siku atau miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang diinginkan.




B.     alat pelubang
1.      Pahat .Pahat adalah merupakan  peralatan pokok untuk membuat celah sambungan,                   melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong  kayu, membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau malet.
-       Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil kayu
-       Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
-       Pahat pengupas (paring chisel), digunakan  untuk membersihkan / merapikan bekas pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi pahat tetap rata dengan permukaan kayu .
-       Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu yang sulit .
-       Pahat lubang terdapat bebera pajenis dan bentuk dari pahat lubang-purus, yaitu:Pahat miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam (lebar potongan 1“ - 2“).Pahat serombong, digunakan untuk pemahatan lubang dangkal(lebar potongan ¼“ sampai 2“).Pahat lubang-purus, digunakan untuk pemahatan lubang yang dalam dan sempit.
-      Pahat Tusuk

a.       alat pengukur
·         Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).
·         Siku-siku .Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan Menggaris tegak lurus atau memberi tanda . Ada beberapa jenis siku , yaituSiku-siku 90 derajad, siku Perempat , Siku Goyang ,
b.      Bangku  kerja / meja kerja
·         Bangku Kerja .Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam, menggergaji dan memahat, selain itu juga  bangku kerja ini juga berfungsi menyimpan peralatan yang akan digunakan.
·         Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan pekerjaan.




c.       alat – alat pembantu
·         Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja. Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu antara 3B s.d. 6B dengan bentuk bulat telur.
·         Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan diruncingkan dibagian ujung depan.Fungsi penggores adalah untuk membuat tanda/garis batas pengerjaan.
·         Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah satu tepi benda kerja.Alat ini  berfungsi untuk menggambar atau memberi tanda pada sambungan lubang dan pen serta tebal maupun lebar kayu .
·         Palu adalah alat pemukul  yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu . Palu juga memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu ,  dan palu karet / plastic
·         Kakatua .Kakatua adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan untukmemotong kawat berukuran kecil .
·         Obeng .Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup
·         Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga mempermudah dalam penyambungan .Beberapa  jenis penjepit , yaitu klem batang , Klem C , dan klem F .
·         Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan potongan-potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –kurva yang tidak memungkinkan mengunakan ketam. 


BAB III
PEMBAHASAN

Job 1 :  Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

1.Tujuan

Tujuan yang diharapkan  setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana mahasiswa / mahasiswi  mampu terampil dalam :
v  Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
v  Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
v  Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
v  Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan  dengan baik dan benar

2. Instruksi Umum

Pada praktek kerja topik ini  dimaksudkan untuk  memberikan latihan dasar  mengetam dan menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm menjadi ukran 4/6 cm . Kemudian, memeriksa kondisi dan ukuran kayu tersebut serta ketajaman dari peralatan / perkakas yang akan digunakan .

3.   Alat Dan Bahan

Pada  praktikum  job 1 mengenai latihan  dasar  mengetam dan menggergaji dapat menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

-    Gergaji tangan pemotong / pembelah                  -  rolmeter                                                               
-    Gergaji punggung                                                -  Pensil / kraspen
-    Ketam pendek kasar / halus                                 -  Siku dan siku verstek
  Kayu kanper ukuran 6/8


4 . Instruksi Kerja
a.       Menyimpan alat – alat  kerja yang digunakan  pada bangku  kerja  dengan baik dan teratur  apabila belum menggunakannya.
b.      Mempelajari dahulu gambar kerja dan mengikuti langkah –langkah kera dengan seksama dan teliti .
c.       Memusatkan perhatian atu pikiran pada waktu praktek
d.      Mengikuti petunjuk – petunjuk dari instruktur.

 


5.  gambar kerja
 
6 .prosedur kerja  / langkah kerja

Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 1 mengenai latihan mengetam da menggergaji, yaitu  sebgai berikut :

1.        Sebatang  kayu usuk / kaso dengan ukuran 5/7 cm yang sudah  disiapkan diketam menjadi ukuran 4/6 cm,dengan ketentuan :
·         Megetam muka lebar I dan sisi tebal 1 secara rata , lurus , halus , dan kemudian siku sisi tebal 1 terhadap muka lebar 1 .Demikian  dilakukan juga pada  muka  lebar II dan sisi tebal 2
·          Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satu muka lebar  (  misalnya memakai muka lebar I  ) menjadi 6 cm dan memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu  sisi tebal ( misalnya memakai sisi tebal  1) sampai rata sesuai ukuran .
·         Menentukan tebal kayu dengan  Mengukur salah satu sisi tebal misalnya memakai sisi tebal  1  ) menjadi 4 cm dan  memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu  muka lebar ( misalnya memakai muka lebar I ) sampai rata sesuai ukuran .
2.        Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran 4/6 cm yang telah selesai diketam, dengan   berdasarkan ukuran yang sudah di tentukan pada gambar kerja  .
3.        Berikutnya, Penggergajian pada  kayu yang telah selesai dilukis denagan ketentuan :
·         Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah /  gergaji punggung sampai batas lukisan .
·         Menggergaji potong sampai batas lukisan.
·         Menggergaji potong miring sampai batas lukisan.





7 . Hasil Kerja

Diakhir kegiatan  praktikum job 1 mengenai latiahan dasar mengetam dan menggegaji  ini , dapat  saya tampilkan contoh hasil kerja  yang telah   saya  hasilkan,  seperti terlihat pada  gambardibawah  ini : 
  
Dari gambar diatas,  dapat saya simpulkan bahwa untuk mencapai suatu  hasil kerja yang maksimal pada job 1 ini , seorang pekerja  perlu memperhatikan hal- hal berikut :
1.      Mengikuti prosedur kerja yang  benar . artinya semua kegiatan  pada praktikum job 1 berpatokan pada langkah kerja , karena langkah kerja merupakan arahan kerja pada kegiatanpraktikum tersebut .
2.      cara penggunaan alat kerja yang baik danbenar .singkatnya , dalam penggunaan alat kerja yang baik dan benar pada suatu praktikum akan menghasilkan suatu hasil  kerja yang bagus pula.
3.      tepat atau tidaknya ukuran . Ukuran - ukuran yang sudah ditentukan sesuai pada gambar kerja pada job 1 akan menjadi batasan –batasan dalam menggergaji dan mengetam .sehinga hasil kerja yang dihasilkan rapid an lurus .
4.       lamanyawaktu pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan . Suatu pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu yang cepat menandakan bahwa pekerja tersebut bekerja dengan disiplin. Namun perlu diingat, untuk menghasilkan hasil kerja yang bagus dalam waktu yang cepatharus  membutuhkan kterampilan pekerja yang teliti dan ulet  dalam bekerja . karena seperti yang kita ketahui banyak pekrja yang bekerja dalam waktu yang cepat kadang hasil kerjanya tidak memuaskan .
5.      Dan yang paling  penting adalah  keselamatan kita dalam bekerja . Keselamatan dalam bekerja merupakan hal utama yang perlu diwaspadai dalam melakukan aktivitas praktek . Selain itu kesalamatan bekerja juga merupakan tolak ukur bagi hasil kerja .artinya suatu hasil kerja dikatakan berhasil jika hasil kerja itu bagus dan pekerjanya selamat dalam bekerja , namun jika hasil kerjanya bagus dan pekerjanya mendapat kecelakaan maka dapat dikatakan hasil kerja yang dihasilkan kurang berhasil .










Job 2 : Sambungan Bibir Miring Berkait
       I.            Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a.       Menggunakan perkakas tangan.
b.      Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c.       Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d.      Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

    II.            Instruksi Umum :
Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

 III.            Perkakas dan Bahan
         -  Gergaji potong / belah                                               -  Pensil / kraspen
         -  Ketam                                                                         -  Siku – siku dan siku putar
         -  Pahat lubang dan tusuk                                               -  Meteran
   - Palu kayu                                                                   

 IV.            Instruksi Kerja :
a.       menyimpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila belum digunakan.
b.      mempelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan teliti.
c.       Memusatkan  perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d.      mengikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

    V.            Gambar kerja
 VI.            Metode / Langkah - Kerja
Prosedur kerja  / langkah kerja  yang sebagai acuan dalam praktikum job 2 mengenai sambungan bibir miring berkait, yaitu  sebagai berikut :

1.      mengambil satu batang Kayu dengan panjang 50 cm .
2.      Mengetam bahan tersebut hingga lurus , siku dan rata , untuk ukuran 4.5 x 6,5 cm
3.      memotong jadi dua dan beri tanda masing – masing  ( misalnya A dan B )
4.      Melukis sesuai gambar kerja  :
Ø  menetukan panjang sambungan sesuai gambar
Ø  membagi 5 bagian dari kayu tersebut
Ø  membuat garis miring suai gambar
Ø  memberi tanda arsiran kayu yang akan dibuang
5.      Memotong pada bagiaan- bagian batas sambungan untuk melepas kuyu yang terbuang
6.      melepas kayu – kayu terserbut ( nomor 5 dengan pahat )
7.      menyambung kayu A dan B
8.      memeriksa pada instruktur
Bila terjadi kurang sempurnanya penyambungan mengorekskembali ,kemudianmenyambunglagi dan melekukan pekerjaan ini sampai sambungan tersebut berhasil baik

                                                                                                       
1.        Hasil Kerja

Hasil kerja dari praktikum job 2  tampak sperti pada gambar berikut ini :
 

Gambar diatas terlihat bahwa untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang berhasil dalam arti bagus dan rapi , kita perlu mengikuti langkah – langkah kerja yang sudah ditentukan . Demi mencapai kesuksesan dalam mengikuti langkah – langkah  kerja diperlukan ketelitian dan keseriusan seorang  pekerja dalam bekerja . selain itu , penggunaan alat kerja yang sesuai fungsinya juga sangat membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan praktikum . Namun ada hal  lain yang  juga harus diperhatikan bagi  seorang pekerja adalah ketepatan dalam pengukuran , karena hal itu sangat penting dalam menetukan ukuran kayu yang menjadi  acuan dalam praktikum.Di samping  dari sekian hal diatas , dalam kegiatan praktek kita harus bekerja tepat waktu , ketepatan waktu dalam bekerja  merupakan poin penting yang harus dimiliki oleh setiap pekerja .Hal ini agar melatih kita ( pekerja ) untuk disiplin dalam bekerja / disiplin dengan waktu yang digunakan dalam bekerja . Adapun hal yang tidak kala penting yang lebih utama diperhatikan  dalam bekerja adalah  keselamatan kita dalam bekerja .


PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN
Analisa Bahan
Dalam menganalisa kebutuhan bahanp ada pengerjaan praktek kerja kayu 1 yang mencakup job 1 dan job2 yang  harus di perhitungkan  ,  yaitu  :
v  Kebutuhan jumlah volume balok dan papan pada setiap  job
v  Kebutuhan jumlah batang kayu ( balok dan papan ) yang  digunakan pada praktikum
Diketahui :
·      Ukuran awal balok job 1 dan 2 dengan ukuran  5/7 cm
·      Ukuran balok setelah diketam , yaitu  job 1 dan 2 menjadi 4/6 cm
·      Panjang balok  job 1 =  50 cm
·      Panjang balok  job  2  =  2  ( 25  ) cm  =  50 cm

Catatan : Pada pratek kerja kayu 1, dikerjakan secara individu oleh setip mahasiswa / mahasiswi ( jumlah mahasiswa 28 0rang ) ,





Penyelesaaian
v  Menghitungjumlah volume balok
1.      VolumebalokJob 1= 0,04 m × 0,06 m × 0,5 m =  1.2 x 10 -3 m3
∑V28=  28 x 1.2 x 10 -3 m3  =  33 .6 x 10 -3 m3 
2.      Volume balokJob 2 = 0,04 m × 0,06 m × 0,5 m = 1.2 x 10 -3 m3
∑V28=  28 x 1.2 x 10 -3 m3  =  33 .6 x 10 -3 m3 
v  Menghitung  kebutuhan jumlah batang  kayu  ( balok dan papan ) yang  digunakan pada praktikum kerja kayu 1

Banyak nya batang  =   ∑Vtotal balok  / V balok sebenarnhya



ü  Job 1 – 2 (Balok ukuran 4/ 6cm . 4 m )
∑ V  total  =  job I ∑V28 + job II ∑V28
               =  33 .6 x 10 -3 m3  + 33 .6 x 10 -3 m3  =  67.2 x 10 -3 m3 
V balok sebenarnya  =  0,04 m × 0,06 m × 4 m =  9.6  x 10 -3 m3
Banyaknya batang   =   ∑Vtotal balok  / V balok sebenarnhya
                                = 67.2 x 10 -3 m3  / 9.6  x 10 -3 m3
                               = 7 batang balok
Jadi , dapat disimpulkan bahwa pada praktikum kerja kayu1 , pada job dan 2 menggunakan 7 batang kayu  ( balok ) yang berukuran 5/7 cm .4m  


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.                  Kesimpulan

  Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin  berwirausaha.

   pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah dll.

B.                    Saran
  Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya
 

2 komentar: